jam sekarang

Senin, 23 Januari 2012


PSPS Pekanbaru bertekad untuk mengulang pencapaian musim lalu saat menghadapi Persib Bandung pada lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2011/2012, di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (24/1/2012) besok.
Musim lalu PSPS mampu mempermalukan Maung Bandung di Stadion Si Jalak Harupat lewat skor 1-0 dan tim berjuluk Askar Bertuah itu dalam kondisi cukup siap untuk melakukannya.
Berbeda dengan Drago Mamic yang dihadapkan dengan masalah banyaknya pemain yang absen. Pelatih Mudari Karya datang ke kandang Persib dengan skuad lengkap dan tekad untuk meraih hasil positif.
“Skuad PSPS semua ikut, kita dalam kondisi 100% dan kita datang kesini untuk meraih hasil positif,” ujar salah satu pemain PSPS, Zainal Arief ketika dihubungi persibholic.com, Minggu sore (22/1/2012).
Arief atau yang lebih akrab disapa Abo menuturkan PSPS telah mengetahui benar peta kekuatan mantan klubnya tersebut. Menurutnya Persib saat ini merupakan tim yang sangat kuat karena berisikan pemain berkualitas di setiap lininya.
Namun hal tersebut bukanlah halangan bagi Askar Bertuah untuk memperoleh hasil positif, baik draw atau pun kemenangan atas Maung Bandung. Arief berujar PSPS sudah memiliki ramuan jitu untuk meredam permainan Maman Abdurrahman cs.
“Kita sudah tahu kalau Persib dihuni pemain berkualitas di setiap lininya. Tapi PSPS juga sudah punya cara untuk meredam permainan Persib,” ujarnya.
Mengenai faktor dukungan bobotoh pada pertandingan nanti, Abo mengaku sudah tidak asing dengan atmosfer yang biasa disajikan bobotoh.
“Saya juga pernah di Persib, jadi saya rasa setiap pemain memiliki cara tersendiri untuk menghadapi hal tersebut,” ujar Abo.

Atep Ingin Tebus "Dosa" Persib

Senin, 23 Januari 2012 | 11:51 WIB

Atep
GELANDANG Persib Bandung, Atep menganggap partai melawan PSPS Pekanbaru di Stadion Si jalak Harupat, Soreang, Selasa (24/1/2012) besok sebagai ajang untuk menebus ‘dosa’.
Atep tak ingin Persib kembali mengecewakan bobotoh yang meradang akibat dua kekalahan Maung Bandung di tur Kalimantan. Masing-masing kalah 0-3 dari Mitra Kukar dan 1-2 dari Persisam Samarinda.
Jika dipercaya bermain, Atep janji akan bermain habis-habisan untuk menebus dua kekalahan yang dialami Maung Bandung di dua laga sebelumnya.
Kekalahan di Kalimantan jadi pelajaran berharga bagi Persib untuk menampilkan permainan yang lebih baik lagi.
"Saya sudah siap untuk menampilakn permainan yang maksimal," ujar Atep kepada wartawan usai mengikuti latihan pagi bersama Persib di Stadion Siliwangi, Bandung, Senin (23/1/2012).
“Karena, bagaimana pun caranya kita harus bisa menebus dua kekalahan saat di Kalimantan. Dan tim pun saya rasa sudah siap 100% di pertandingan besok lawan PSPS,” tambahnya.
Melawan tim berjuluk Askar Bertuah itu, Persib akan kehilangan Hariono dan M.Ilham di lini tengah. Namun kondisi tersebut tidak membuat Atep khawatir, ia percaya pemain yang nantinya diplot menggantikan peran keduanya akan mampu memberikan kontribusi positif terhadap permainan tim.
"Dalam beberapa pertandingan kita memang selalu bermain dengan starting line up yang sama, otomatis dengan tidak adanya Ilham dan Hariono akan membuat kekuatan tim jadi berbeda. Tapi, pengganti keduanya saya rasa akan sama baiknya. Jadi, kita tidak begitu khawatir," ucapnya.
Mengenai target untuk mencetak gol di pertandingan besok, Selasa (24/1/2012). "Target selalu ada, tapi yang pasti saya selalu mengedepankan tim dulu. Masalah nanti cetak gol, mungkin itu bonus untuk saya," tandasnya.

PSPS Yakin Dapat Raih Kemenangan Di Bandung



Persib Bandung PSPS Pekanbaru
Ditemui di stadion Si Jalak Harupat senin (23/1) pagi ini ketika melakukan uji coba lapang, pelatih kepala PSPS Pekanbaru, Mundari Karya yakin besok timnya dapat membawa pulang 3 poin dari Bandung. Keyakinan ini didasari atas rekor pertemuan PSPS dengan tuan rumah Persib pada beberapa tahun kebelakang.

Berdasarkan catatan kami, dalam 8 kali pertemuan kedua tim di Bandung sejak tahun 2000, tuan rumah hanya berhasil menang 1 kali, sisanya 2 kali kemenangan diraih PSPS serta 6 kali mereka berhasil menahan imbang Maung Bandung. Kemenangan PSPS di Bandung terjadi pada bulan mei tahun lalu dan agustus tahun 2001. (Lihat: Head to Head Persib Bandung vs PSPS Pekanbaru)
“Saya yakin kita bisa menang karena PSPS pernah melakukannya beberapa tahun lalu. Rekor itu bisa membuat para pemain termotivasi,” kata Mundari Karya dengan mantap.
Namun ia juga mengatakan bahwa meraih kemenangan dari Persib didepan pendukungnya bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena saat ini menurutnya secara mental Persib sedang sangat membutuhkan kemenangan setelah dua kali kekalahan di tur kalimantan minggu lalu. Sehingga Mundari memprediksi bahwa motivasi pemain Persib akan berlipat ganda dalam pertandingan yang akan digelar besok.
Mantan pelatih Persikota ini menambahkan, adapun absennya 3 pilar Persib yaitu Hariono, M Ilham, dan Moses Sakyi tidak akan banyak merubah kekuatan Persib secara signifikan meskipun ia mengaku tetap ada keuntungan yang didapat PSPS. Apalagi ia melihat bahwa Moses bukan pemain yang spesial sebab pemain asal Ghana ini lebih banyak duduk di bangku cadangan. Secara jelas Mundari menyebut nama Airlangga dan Atep adalah pemain yang patut diwaspadai timnya.
“Selama ini saya juga lihat Moses bukan menjadi pilihan utama, dia selalu jadi pemain cadangan. Jadi siapapun yang main di Persib mereka masih tetap berbahaya, ada Airlangga, ada Atep. Dari materi pemain mereka bagus tapi saya yakin kita menang,” ulang Mundari.
Untuk meredam kekuatan lawan, Mundari menginstruksikan pemainnya agar tidak banyak melakukan pelanggaran didaerah pertahanan, sebab Persib dinilainya punya kelebihan dalam mengeksekusi bola-bola mati.

Lawan PSPS, Persib Harus Perbaiki Rekor Pertemuan



Persib vs PSPS
Salah satu tim di Liga Super yang sulit untuk Persib kalahkan adalah PSPS Pekanbaru. Dari rekor 16 kali pertemuan antara kedua tim, Persib hanya baru menang 1 kali. Kemenangan ini diperoleh pada musim 2009/2010, dimana Persib menang di kandang 3-1, lewat gol-gol yang dicetak Eka Ramdani, Suchao Nuchnum, dan Hilton Moreira pada tanggal 12 Januari 2010.

Dari 16 kali pertemuan tersebut, PSPS berhasil membukukan 9 kali kemenangan. Dua diantaranya, dilakukan di Bandung. Kemenangan terakhir PSPS dicetak pada LSI musim lalu, tanggal 18 April 2011 di kandang Persib sendiri. Pada saat itu, PSPS menang 0-1 lewat  gol Dzumafo Epandi di menit 48.
Kedua kesebelasan meraih hasil seri sebanyak 6 kali. Lima kali diantaranya, terjadi saat Persib menjadi tuan rumah.
Kedua tim kembali akan bertanding hari Selasa, 24 Januari 2012 di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung. Sampai saat ini, Persib belum terkalahkan di laga kandangnya. Di musim ini, Persib membukukan 23 kali kemenangan dan 1 seri di laga kadang. Sebaliknya di 2 laga tandangnya musim ini, PSPS mencetak hasil yang lumayan yaitu sekali menang dan sekali kalah.
Head to Head Persib vs PSPS

18 Apr 2011 LSI Persib PSPS 0-1
02 Nov 2010 LSI PSPS Persib 1-0
21 Mar 2010 LSI PSPS Persib 3-0
12 Jan 2010 LSI Persib PSPS 3-1
03 Agu 2005 LI PSPS Persib 4-2
26 Apr 2005 LI Persib PSPS 0-0
15 Agu 2004 LI PSPS Persib 2-0
04 Jan 2004 LI Persib PSPS 1-1
07 Mei 2003 LI PSPS Persib 1-0
12 Jan 2003 LI Persib PSPS 0-0
28 Apr 2002 LI Persib PSPS 0-0
24 Feb 2002 LI PSPS Persib 3-0
05 Agu 2001 LI Persib PSPS 1-2
22 Feb 2001 LI PSPS Persib 1-0
30 Apr 2000 LI PSPS Persib 0-0
20 Jan 2000 LI Persib PSPS 1-1

head to head persib vs psps

PERSIB BANDUNG VS PSPS PEKANBARU
Liga Super Indonesia 2011/2012
Selasa, 24 Januari 2012, 15.30 WIB
Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung
Live @ ANTV – Live on RRI PRO2 BDG 96.0 FM
(Berdasarkan jadwal yang kami terima dari PT Liga Indonesia dan bisa berubah secara mendadak tanpa pemberitahuan).
Head to Head
18 Apr 2011 LSI Persib PSPS 0-1
02 Nov 2010 LSI PSPS Persib 1-0
21 Mar 2010 LSI PSPS Persib 3-0
12 Jan 2010 LSI Persib PSPS 3-1
03 Agu 2005 LI PSPS Persib 4-2
26 Apr 2005 LI Persib PSPS 0-0
15 Agu 2004 LI PSPS Persib 2-0
04 Jan 2004 LI Persib PSPS 1-1
07 Mei 2003 LI PSPS Persib 1-0
12 Jan 2003 LI Persib PSPS 0-0
28 Apr 2002 LI Persib PSPS 0-0
24 Feb 2002 LI PSPS Persib 3-0
05 Agu 2001 LI Persib PSPS 1-2
22 Feb 2001 LI PSPS Persib 1-0
30 Apr 2000 LI PSPS Persib 0-0
20 Jan 2000 LI Persib PSPS 1-1

Posisi Klasemen

05  PSPS 7 4 0 3 12-9 12
07  Persib 8 3 3 2 11-11 12

5 Partai terakhir Persib
17-01-2012 Persisam vs Persib 2-1
14-01-2012 Mitra Kukar vs Persib 3-0
09-01-2012 Persib vs PSMS 3-1
05-01-2012 Persib vs PSAP 1-1
17-12-2011  Persidafon vs Persib 2-2
5 Partai terakhir PSPS Pekanbaru
15-01-2012 PSPS vs Persija 0-2
07-01-2012 PSPS vs Mitra Kukar 3-1
03-01-2012 PSPS vs Persisam 2-1
15-12-2011 Persiram vs PSPS 1-2
11-12-2011 Sriwijaga FC vs PSPS 2-1
5 Partai kandang terakhir Persib
09-01-2012 Persib vs PSMS 3-1
05-01-2012 Persib vs PSAP 1-1
07-12-2011 Persib vs Sriwijaya FC 1-0
03-12-2011 Persib vs Persiram 3-2
19-06-2011 Persib vs Deltras 4-0
5 Partai tandang terakhir PSPS Pekanbaru
15-12-2011 Persiram vs PSPS 1-2
11-12-2011 Sriwijaga FC vs PSPS 2-1
19-06-2011 Persija vs PSPS 3-0
12-06-2011 Persela vs PSPS 3-0
09-06-2011 Deltras vs PSPS 4-3
Mohon Koreksinya jika ada data yang tidak tepat, terima kasih.

sekad

STAFF
 Nama Lahir Kebangsaan Jabatan




Drago Mamic 25 Mei 1953 Kroasia  Pelatih Kepala
Robby Darwis 31 Oktober 1965 Indonesia Asisten Pelatih
Anwar Sanusi 26 Februari 1968 Indonesia Pelatih Kiper
Dino Sefriyanto
Indonesia Pelatih Fisik
Rafi Ghani
Indonesia Dokter Tim

PEMAIN
No. Nama Lahir Kebangsaan Posisi





 1 Jendri Pitoy 15 Januari 1981 Indonesia GK
32 Cecep Supriatna 06 November 1975 Indonesia GK
22 Dadang Sudrajat 22 Maret 1979 Indonesia GK
30 Rizky Bagja


5 Maman Abdurahman 12 Mei 1982 Indonesia Def
6 Abanda Herman 20 Februari 1984 Kamerun Def
4 Wildansyah 03 Januari 1987 Indonesia Def
 3 Zulkifli Syukur 03 Mei 1984 Indonesia Def
18 Jajang Sukmara
Indonesia Def
 25 Rian Permana
Indonesia Def
 33 Anggi Indra
Indonesia Def
 44 Aldi Rinaldi
Indonesia Def
 2 Muhammad Nasuha 15 September 1984 Indonesia Def, Mid
50 Miljan Radović 18 Oktober 1975 Montenegro Mid
14 Hendra Ridwan
Indonesia Mid
24 Hariono 02 Oktober 1985 Indonesia Mid
 16 Tony Sucipto 12 Februari 1986 Indonesia Mid
17 M Ilham 22 Januari 1981 Indonesia Mid
13 M Agung Pribadi 23 Juli 1989 Indonesia Mid
7 Atep 05 Juni 1985 Indonesia Mid
 20 Budiawan
Indonesia Mid
 23 Dudi Sunardi
Indonesia Mid
9 Airlangga 22 November 1985 Indonesia Fwd
 29 Sigit Hermawan
Indonesia Fwd
 15 Aliyudin 7 Mei 1980 Indonesia Fwd
 10 Zdravko Dragicevic 17 Juni 1986 Montenegro Fwd

SEJARAH PESIB

                                                                 SEJARAH PERSIB



Sebelum bernama Persib, di Kota Bandung berdiri Bandoeng Indische Voetbal Bond (BIVB) pada sekitar tahun 1923. BIVB ini merupakan salah satu organisasi perjuangan kaum nasionalis pada masa itu. Tercatat sebagai Ketua Umum BIVB adalah Mr. Syamsudin yang kemudian diteruskan oleh putra pejuang wanita Dewi Sartika, yakni R. Atot.
Atot ini pulalah yang tercatat sebagai Komisaris daerah Jawa Barat yang pertama. BIVB memanfaatkan lapangan Tegallega didepan tribun pacuan kuda. Tim BIVB ini beberapa kali mengadakan pertandingan diluar kota seperti Yogyakarta dan Jatinegara Jakarta.
Pada tanggal 19 April 1930, BIVB bersama dengan VIJ Jakarta, SIVB (Persebaya), MIVB (sekarang PPSM Magelang), MVB (PSM Madiun), VVB (Persis Solo), PSM (PSIM Yogyakarta) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. BIVB dalam pertemuan tersebut diwakili oleh Mr. Syamsuddin. Setahun kemudian kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. BIVB berhasil masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1933 meski kalah dari VIJ Jakarta.
BIVB kemudian menghilang dan muncul dua perkumpulan lain yang juga diwarnai nasionalisme Indonesia yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetbal Bond (NVB). Pada tanggal 14 Maret 1933, kedua perkumpulan itu sepakat melakukan fusi dan lahirlah perkumpulan yang bernama Persib yang kemudian memilih Anwar St. Pamoentjak sebagai Ketua Umum. Klub-klub yang bergabung kedalam Persib adalah SIAP, Soenda, Singgalang, Diana, Matahari, OVU, RAN, HBOM, JOP, MALTA, dan Merapi.
Persib kembali masuk final kompetisi perserikatan pada tahun 1934, dan kembali kalah dari VIJ Jakarta. Dua tahun kemudian Persib kembali masuk final dan menderita kekalahan dari Persis Solo. Baru pada tahun 1937, Persib berhasil menjadi juara kompetisi setelah di final membalas kekalahan atas Persis.
Di Bandung pada masa itu juga sudah berdiri perkumpulan sepak bola yang dimotori oleh orang- orang Belanda yakni Voetbal Bond Bandung & Omstreken (VBBO). Perkumpulan ini kerap memandang rendah Persib. Seolah- olah Persib merupakan perkumpulan “ kelas dua “. VBBO sering mengejek Persib. Maklumlah pertandingan- pertandingan yang dilangsungkan oleh Persib dilakukan di pinggiran Bandung—ketika itu—seperti Tegallega dan Ciroyom. Masyarakat pun ketika itu lebih suka menyaksikan pertandingan yang digelar VBBO. Lokasi pertandingan memang didalam Kota Bandung dan tentu dianggap lebih bergengsi, yaitu dua lapangan dipusat kota, UNI dan SIDOLIG.
Persib memenangkan “ perang dingin “ dan menjadi perkumpulan sepakbola satu- satunya bagi masyarakat Bandung dan sekitarnya. Klub-klub yang tadinya bernaung dibawah VBBO seperti UNU dan SIDOLIG pun bergabung dengan Persib. Bahkan VBBO kemudian menyerahkan pula lapangan yang biasa mereka pergunakan untuk bertanding yakni Lapangan UNI, Lapangan SIDOLIG (kini Stadion Persib), dan Lapangan SPARTA (kini Stadion Siliwangi). Situasi ini tentu saja mengukuhkan eksistensi Persib di Bandung.
Ketika Indonesia jatuh ke tangan Jepang. Kegiatan persepakbolaan yang dinaungi organisasi lam dihentikan dan organisasinya dibredel. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung melainkan juga diseluruh tanah air. Dengan sendirinya Persib mengalami masa vakum. Apalagi Pemerintah Kolonial Jepang pun mendirikan perkumpulan baru yang menaungi kegiatan olahraga ketika itu yakni Rengo Tai Iku Kai.
Tapi sebagai organisasi bernapaskan perjuangan, Persib tidak takluk begitu saja pada keinginan Jepang. Memang nama Persib secara resmi berganti dengan nama yang berbahasa Jepang tadi. Tapi semangat juang, tujuan dan misi Persib sebagai sarana perjuangan tidak berubah sedikitpun.
Pada masa Revolusi Fisik, setelah Indonesia merdeka, Persib kembali menunjukkan eksistensinya. Situasi dan kondisi saat itu memaksa Persib untuk tidak hanya eksis di Bandung. Melainkan tersebar diberbagai kota, sehingga ada Persib di Tasikmalaya, Persib di Sumedang, dan Persib di Yogyakarta. Pada masa itu prajurit- prajurit Siliwangi hijrah ke ibukota perjuangan Yogyakarta.
Baru tahun 1948 Persib kembali berdiri di Bandung, kota kelahiran yang kemudian membesarkannya. Rongrongan Belanda kembali datang, VBBO diupayakan hidup lagi oleh Belanda (NICA) meski dengan nama yang berbahasa Indonesia Persib sebagai bagian dari kekuatan perjuangan nasional tentu saja dengan sekuat tenaga berusaha menggagalkan upaya tersebut. Pada masa pendudukan NICA tersebut, Persib didirikan kembali atas usaha antara lain, dokter Musa, Munadi, H. Alexa, Rd. Sugeng dengan Ketua Munadi.
Perjuangan Persib rupanya berhasil, sehingga di Bandung hanya ada satu perkumpulan sepak bola yakni Persib yang dilandasi semangat nasionalisme. Untuk kepentingan pengelolaan organisasi, decade 1950- an ini pun mencatat kejadian penting. Pada periode 1953-1957 itulah Persib mengakhiri masa pindah- pindah sekretariat. Walikota Bandung saat itu R. Enoch, membangun Sekretariat Persib di Cilentah. Sebelum akhirnya atas upaya R.Soendoro, Persib berhasil memiliki sekretariat Persib yang sampai sekarang berada di Jalan Gurame.
Pada masa itu, reputasi Persib sebagai salah satu jawara kompetisi perserikatan mulai dibangun. Selama kompetisi perserikatan, Persib tercatat pernah menjadi juara sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1961, 1986, 1990, dan pada kompetisi terakhir pada tahun 1994. Selain itu Persib berhasil menjadi tim peringkat kedua pada tahun 1950, 1959, 1966, 1983, dan 1985.
Keperkasaan tim Persib yang dikomandoi Robby Darwis pada kompetisi perserikatan terakhir terus berlanjut dengan keberhasilan mereka merengkuh juara Liga Indonesia pertama pada tahun 1995. Persib yang saat itu tidak diperkuat pemain asing berhasil menembus dominasi tim tim eks galatama yang merajai babak penyisihan dan menempatkan tujuh tim di babak delapan besar. Persib akhirnya tampil menjadi juara setelah mengalahkan Petrokimia Putra melalui gol yang diciptakan oleh Sutiono Lamso pada menit ke-76.
Sayangnya setelah juara, prestasi Persib cenderung menurun. Puncaknya terjadi saat mereka hampir saja terdegradasi ke Divisi I pada tahun 2003. Beruntung, melalui drama babak playoff, tim berkostum biru-biru ini berhasil bertahan di Divisi Utama.
Sebagai tim yang dikenal tangguh, Persib juga dikenal sebagai klub yang sering menjadi penyumbang pemain ke tim nasional baik yunior maupun senior. Sederet nama seperti Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Adeng Hudaya, Heri Kiswanto, Adjat Sudradjat, Yusuf Bachtiar, Dadang Kurnia, Robby Darwis, Budiman, Nuralim, Yaris Riyadi hingga generasi Erik Setiawan merupakan sebagian pemain timnas hasil binaan Persib

Ketika Eks Pemain Persib Pesta Gol

Tua tua keladi makin tua makin menjadi. Ungkapan tersebut rasanya pas ditujukan untuk aksi para mantan pemain Persib. Meski sudah berumur, mereka masih tetap mampu menampilkan aksi-aksi hebatnya sebagaimana ketika berkostum Maung Bandung.

INILAH.COM berkesempatan menyaksikan laga para legenda Persib di Stadion Jalak Harupat, Jumat (20/1/2012) lalu. Sejumlah mantan pemain yang pernah mencicipi gelar juara bersama Maung Bandung sangat menikmati pertandingan nostalgia yang terbilang jarang dilakukan.

Selama dua kali 30 menit, Bambang Sukowiyono, Encas Tonif, Jafar Sidik, Boyke Adam, Yusuf Bachtiar, Max Timisela, dan mantan Persib lainnya dengan lugas mampu meladeni pemain lawan yang dihuni personel Polres Kabupaten Bandung.

Skor akhir 4-2 untuk kemenangan Mantan Persib, teknik dan skill para pemain ini ternyata masih menyulitkan lawannya yang berusia lebih muda.

“Awalnya kami memang kedodoran. Kami kalah 2-1 babak pertama, tapi kenangan dan semangat untuk mengulang kejayaan masa lalu, membuat kami akhirnya unggul,” ujar Dadang Kurnia, mantan striker Persib yang mencetak hattrick dalam pertandingan tersebut.

Ditemui di pinggir lapangan seusai pertandingan, Dadang mengaku masih memiliki naluri mencetak gol hingga saat ini. Apalagi, lanjut Dadang dukungan rekan-rekannya membangkitkan performanya dan bisa membuat skema permainan yang santai tapi efektif.

“Naluri gol dan insting permainan saya masih teruji, teman-teman juga paham perannya,” ujar pemain yang membawa Persib juara Liga Indonesia I ini, sambil tersenyum.

Tidak hanya pesta gol, sore itu para mantan juga tidak menyia-nyiakan kesempatan bertemu dengan rekan-rekan setimnya dulu. Max Timisela misalnya, sambil menonton sesekali dia mengobrol dan bercanda ria dengan rekannya yang berada di bench, Encas Tonif dan Hendro Warsito.

“Wah lihat itu si Yusuf (Bahtiar), kiper lawan pasti tidak menyangka bola akan langsung ditembak dan gol,“ serunya dari pinggir lapangan.

Mantan stopper Persib Encas Tonif mengaku sangat rindu dengan para mantan pemain. Ketika mendapat kesempatan menjejakkan kaki di rumput Jalak Harupat, senyum lebar terpancar dari raut wajahnya. Meski mengakui staminanya sudah menurun, tapi kemampuan dan skill pemain era 70-an tersebut terbilang tetap tokcer.

“Senang sekali silaturahmi dengan teman-teman, kegiatan seperti ini memang penting, untuk menjaga komunikasi, ini juga bukti bahwa kita masih peduli untuk memajukan sepak bola,” ujar Encas yang pernah menjadi kapten kesebelasan timnya.

Sementara itu, Kanit Dalmas Polres Kabupaten Bandung Sofyan mewakili tim Polres Bandung, mengakui kehebatan tim Mantan Persib yang melegenda. Sofyan mengaku senang bisa mencicipi kehebatan para mantan Maung Bandung.

“Saya banyak ambil pengalaman dari mereka, mereka masih bagus, tekniknya masih tinggi, kami bisa banyak belajar dari para Mantan Persib,” puji Sofyan seusai pertandingan.

Mantan Striker Persib: Aliyudin-Airlangga Kompak

Bandung - Mantan striker Persib Bandung Sutiono Lamso menilai Maung Bandung tidak perlu khawatir dengan absennya dua amunisi di lini depan, Moses Sakyi dan Sigit Hermawan.

Menurutnya, duet Airlangga Sucipto dan Aliyudin bisa memberikan kontribusi maksimal terhadap daya dobrak lini depan Persib.

"Dua striker itu cukup kompak. Serangan Persib bisa lebih hidup dengan duetnya mereka," katanya, Sabtu (21/1/2012).

Hanya saja, lanjut Sutiono, tim Pelatih Persib harus bisa memaksimalkan lini tengah untuk bisa memberikan umpan matang dan terukur untuk Airlangga dan Aliyudin.

Sebelumnya diberitakan, Persib Bandung kekurangan amunisi di lini depan. Jelang laga kandang kontra PSPS Pekanbaru, Selasa (24/1/2012), hanya dua striker yang siap tampil.
Moses Sakyi dan Sigit Hermawan sudah dipastikan absen. Moses harus menjalani hukuman larangan bertanding karena mendapatkan kartu merah di pertandingan terakhir saat dikalahkan Persisam, sedangkan Sigit masih dalam pemulihan cedera.

Krisis Pemain, Persib Yakin Tetap Menang

Bandung - Asisten Pelatih Persib Bandung Robby Darwis mengaku yakin absennya sejumlah pemain, termasuk striker asing Moses Sakyi tidak akan membuat Maung Bandung keteteran.

Menurutnya, stok pemain yang ada, termasuk dua striker yang tersisa, yakni Aliyudin dan Airlangga akan tetap membuat Maung Bandung meraih hasil maksimal di laga melawan PSPS Pekanbaru, Selasa (24/1/2012).

"Pasti sudah kita pikirkan. Dan tentunya kita akan memanfaatkan para pemain yang ada. Kita yakin bisa memaksimalkan kondisi yang ada sekarang ini," tegas Robby, Sabtu (21/1/2012).

Robby Dardiw pun meyakini sejumlah pemain pelapis yang disiapkan tim pelatih bisa memaksimalkan momen yang ada dan mampu bermain bagus dan memberikan kemenangan buat Persib Bandung.

Umuh: Persib Wajib Menang Lawan PSPS-Persija

Bandung - Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar menegaskan Maung Bandung tidak boleh lagi kehilangan angka pada dua laga kandang di lanjutan Indonesia Super League (ISL) 2011/2012.

Pada pekan depan, Persib bakal menghadapi PSPS Pekanbaru, Selasa (24/1/2012) dan Persija Jakarta pada Minggu (29/1/2012).

"Kita mewajibkan Persib menang di dua laga kandang," ujar Umuh, Sabtu (21/1/2012).

Umuh mengatakan kinerja pelatih kini memang sudah menjadi sorotan. Dua laga kandang Persib pekan depan, katanya, bisa saja menjadi cerminan masa depan posisi Drago Mamic.

"Ya tentu saja kita akan lihat dari dua pertandingan ini. Kita akan mengevaluasi kinerja pelatih jika ternyata kembali gagal di dua pertandingan kandang. Saya tentu saja tak mau kembali menutup mata karena tim terus terpuruk dan berakhir menyedihkan di akhir musim nanti. Ini jadi pekerjaan rumah buat kita,” tandas Umuh.
 

shout box

My Blog List

jam sekarang

About Me

Foto Saya
Si Ceuwid
Terima Kasih Telah Berkunjung Di Imah PERSIB,Blog yang mengupas tentang berita PERSIB.
Lihat profil lengkapku
Imah PERSIB Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template